FISIP Unsika Sosialisasi Tim Kerja Zona Integritas

Kiri-kanan: Dr. Teza Yudha, S.IP., M.I.Pol. (Ketua Timker ZI), Dr. Ilyas, S.H., M.H. (Dekan FISIP Unsika), Dr. Hartelina, S.E., M.Si. (Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan) dan Ir. Karyaningsih, M.M. (Asesor Reformasi Birokrasi-Zona Integritas Unsika). Dok.FISIP Unsika

Kabupaten Karawang – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang (FISIP Unsika) resmi membentuk Tim Kerja Zona Integritas (ZI). Pembentukan tim kerja ini bertujuan untuk mewujudkan FISIP Unsika menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM).

Pembentukan Timker ini berdasarkan Keputusan Dekan FISIP Unsika Nomor: 013.1/UN64.8/KPT/2023 tentang Pengangkatan Tim Kerja Pembangunan ZI FISIP Unsika menuju wilayah WBK dan WBBM. Pembentukan ini tertanggal 27 Januari 2023.

Adapun Ketua Timker ZI yaitu Dr. Teza Yudha, S.IP., M.I.Pol. Doktor Teza merupakan salah satu dosen di Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP Unsika.

Dalam sosialisasi Timker ZI, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Hartelina, S.E., M.Si. mengatakan pihak Universitas akan mendukung pembentukan Timker ZI di fakultas-fakultas yang ada di Unsika.

“Sembilan dekan dan sembilan fakultas, semoga ikut bersama-bersama membangun zona integritas di Unsika,” kata Dr.Hartelina, di Gedung FISIP Unsika, beberapa hari lalu.

Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Unsika itu menyebutkan, banyak godaan untuk melakukan tindak korupsi dan menerima gratifikasi di lingkungan institusi pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. “Masih ada saja dosen-dosen yang yang korupsi soal pembuatan skripsi dan lainnya. Semoga tidak terjadi di Unsika,” Dr.Hartelina berharap.

Kepada pimpinan FISIP Unsika, Dr. Hartelina meyakini bisa membawa FISIP Unsika menuju WBK dan WBBM. “Saya yakin dengan Pak Dekan sebagai komandan, semoga FISIP bisa mendapat predikat. Paling tidak kita sudah mulai membangun zona integritas,” ujarnya.

Dekan FISIP Unsika, Dr. Ilyas, S.H., M.H. menekankan bahwa membangun ZI untuk menciptakan WBK maupun WBBM, tidak cukup hanya sekedar teori, tetapi lebih kepada implementasi. Pasalnya, kejahatan korupsi sudah ada sejak peradaban manusia dan mengakar di masyarakat.

Oleh karena itu, sambung Dr. Ilyas, dibutuhkan upaya yang serius untuk membasmi korupsi. “Bahkan dulu ada yang dikenal dengan upeti,” ujar Dr. Ilyas kepada dosen dan tenaga kependidikan FISIP Unsika.

Menurut pakar hukum tindak pidana narkotika ini, terbentuknya Timker ZI di FISIP Unsika merupakan pengejawantahan dari ZI yang ada di Unsika. “Dan Kami di FISIP, menyambut dengan terbuka,” ujarnya.

Pria yang pernah bekerja sebagai jurnalis ini menambahkan, Unsika sebagai PTN dituntut untuk berkomitmen memberikan pelayanan publik yang prima dan bebas dari tindakan korupsi. “Sebagai lembaga resmi negara, Unsika akan terus dipantau oleh Kemendikbudristek dalam hal pelayanan publik dan pengunaan anggaran negara,” katanya.

Dr. Ilyas juga berharap agar para civitas FISIP Unsika bisa saling mengawasi dan melakukan kontrol sosial terhadap praktik-praktik korupsi. “Agar tidak lagi terjadi adanya tindak pidana korupsi,” pungkasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Asesor Reformasi Birokrasi-Zona Integritas Unsika Ir. Karyaningsih, M.M. mengatakan dari 9 Fakultas yang ada di Unsika, sudah 7 Fakultas yang membentuk Timker ZI. “Dari 9 fakultas, sudah 7 yang dibuat SK,” ujar Ir. Karyaningsih, M.M.

Alumni IPB ini mewanti-wanti, jika sampai akhir bulan Februari ini masih ada fakultas yang belum membentuk Timker ZI, maka akan ditinggal. “Kalau sampai akhir bulan, fakultas lain tidak membuat SK Timker ZI, akan ditinggal. Kita mesti tegas. Nggak bisa nunggu,” katanya.

Selain menciptakan WBK dan WBBM, ZI juga bermanfaat untuk mempermudah program studi, fakultas hingga universitas, melengkapi pendataan keperluan akreditasi. “Kalau sudah ada ZI kan bisa untuk IKU atau proses akreditasi itu lebih mudah. Karena sudah rapi data-datanya. Kalau nggk ada, jadi seperti Bandung Bondowoso. Buatnya semua dadakan,” ujar dosen yang pakar di bidang manajemen ini.

[Admin]