FISIP Unsika – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Singaperbangsa Karawang, Muhammad Badry Muntasyir mendapat beasiswa Fulbright. Dengan beasiswa tersebut, Badry akan menempuh perkuliahan satu semester di Amerika Serikat.
Sebelum mendapat beasiswa Fulbright, mahasiswa Hubungan Internasional angkatan 2020 itu harus melalui tahapan seleksi yang ketat. Kelahiran 26 Juni 2001 itu harus bertarung dengan calon lainnya dari beberapa negara.
Dekan FISIP Unsika, Dr. Ilyas, S.H., M.H., bangga atas lolosnya Badry menjadi penerima beasiswa Fulbright. “Salah seorang mahasiswa FISIP dari prodi Hubungan Internasional harus menjadi pemantik bagi seluruh mahasiswa FISIP lain. Dengan kegigihan dan fokus, segala mimpi bisa diraih. Contohnya Badry,” ujarnya.
Dr. Ilyas juga mengapresiasi Badry dan Prodi HI atas prestasi tersebut. “Mahasiswa FISIP Unsika terbang ke negeri Paman Sam, setidaknya membawa nama Unsika,” ujarnya.
Dr. Ilyas berharap, selama berada di Amerika Serikat Badry harus bisa menjaga diri sebagai mahasiswa Unsika. Menurutnya, mahasiswa FISIP Unsika memiliki komitmen dan disiplin dalam segala hal.
“Sebab kemampuan intelektual di atas rata-rata jika tidak diimbangi rasa disiplin tinggi dan tunduk kepada nilai-nilai kemanusiaan yang universal, tidak memberi dampak apa apa,” ujar Dr. Ilyas.
Menurut Dr. Ilyas, Badry harus tampil sebagai warga Indonesia yang tetap menjaga nama baik bangsa dan negara. “Sebagai bukti terpilihnya pemenang bea siswa tersebut teruji secara totalitas, kemampuan akademis dan moralitas yang tidak diragukan,” katanya.
Dr. Ilyas mengaku sudah berkomunikasi dengan Badry. Menurut Dr. Ilyas, dirinya adalah orang tua bagi mahasiswa FISIP Unsika, termasuk untuk Badry. “Saya seperti orang tua ke anaknya, tetap menyelipkan pesan agar negeri paman Sam nanti tidak melupakan ibadah dan tekun dalam mengikuti perkuliahan ,” pesan Dr. Ilyas.
[Admin]